Oleh Sefti.S.Pd
Dengan berbagai
persiapan dari hari kehari tepat diawal Oktober 2017.Kusiapkan segalanya dari
perabotan, obat-obatan, hingga mental.
Kususun rapih semua didalam tas,karung,hingga kardus. Ku bungkus
fisikku,kurapikan mentalku menuju tempat tugasku,tempatku mengabdikan ilmuku
demi mencapai cita-cita Anak negeriku. Semua kekuatanku di kuatkan oleh
sentuhan dan semangat dari kedua buah hatiku,dorongan dari suamiku serta
semangat dan do’a dari orang yang telah melahirkaku,membesarkan hingga
mengantarkanku menuju cita-citaku menjadi seorang guru,Dialah ibuku tercinta.
7 Oktober 2017
kulangkahkan kaki kuayunkan tangan menuju mobil desa Sinar Pagi yang telah
menjemputku walau berbagai halangan dan rintangan ku nikmati perjalanan indah
bersama orang-orang yang kucinta.
Tak terasa ku sudah berada di Kelurahan Puguk kec.Seluma
Utara,tapatnya sesudah melewati kantor camat rintangan pertama mulai
muncul,mobil desa yang ku tumpangi tak dapat menembus licin dan lengketnya
lacak luyak (lacak luyak=lumpur) di jalan ini.Aku bersama ibu dan kedua anakku
mulai berjalan kaki menikmati tingginya tebing sepanjang 1 km.hatiku mulai
sedih melihat putri sulungku menangis tak sanggup menjalaninya.
Dengan dibantu
oleh abinya,putriku digendong sampai menuju puncak tebing.aku pun legah
meskipun aku bersama putra bungsu yang masih bayi ku gendong hingga mencapai
puncak peraduan tinggi.
Dua jam berlalu kami
menikmati puncak peraduan tinggi mobil desapun muncul,semangatku kembali pulih.kami
berhasil mencapai pasar Lubuk Resam.Ku lihat dari kejauhan seorang warga desa
SinarPagi telah menanti.Aku dan keluarga kecilku menyempatkan untuk makan dan
istirahat besama adek,kades,sepupu dan warga yang telah menunggu dari
pagi.Belum selesai makan rintangan kembali kuhadapi,hujan deras mulai
mengguyur.Pejalananku terhenti dan tak mungkin kulanjutkan perjalanan dengan
kondisi ini membawa kedua anakku.
Allah sangat sayang pada
hambanya,aku bersama keluargaku dipertemukan dengan sepupu dari suamiku hingga
kami bisa bermalam dirumahnya walau sekujur tubuhku dan keluargaku basah
sedikitnya kami mendapatkan tempat tidur untuk semalam.Hanya Allah lah yang
dapat membalas semua kebaikkannya,karena mulai dari makan hingga selimut pun
kami dipinjami,semoga mendapat imbalan dari
Allah.amin
Malam berlalu siang
pun tiba.Minggu 8 Oktober aku bersama keluargaku melanjutkan perjalanan,tak ku
sangka aku dihadapkan dengan sebuah jembatan gantung sejauh 150m.Kutiti
jembatan hingga mencapai ujung dengan semangat.Tak kucup itu,aku sudah
dihadapkan dengan tingginya tebing telah berdiri menantiku di seberang
sana.Namun ku tetap semangat dan yakin aku pasti menemukan puncaknya walau
selangkah demi selangkah kaki kecil putriku pasti mencapainya.Belum lengkap
tebing yang kulalui tiba dipuncaknya ku lihat tebing yang lebih tinggi sudah
menanti lagi.
Bulat tekatku menjalani ini semua.
Ku bulatkan tekat demi mencapai desa Sinar Pagi tempat
aku ditugaskan,walau beribu rintangan dan halangan yang akan ku temui selangkah
pun aku tak kan mundur.Selangkah demi selangkah kaki ku berjalan.setes demi
setetes keringat mengguyur seluruh tubuhku tibalah aku di pertengahan tebing
berikutnya.
Tak
pernah terlintas dipikiranku ku lihat dari kejauhan warga Desa Sinar Pagi yang
sedang bergotong royong membenahi jalan yang rusak tertimbun longsoran tanah
setinggi badanku.Aku pun terhenti disini.Selang 1 jam jalan pun bisa tuk kami lewati meski aku,dan
kedua anakku harus digendong oleh suamiku.Aku melanjutkan perjalananku,sesekali
ku lihat putri sulungku yang sudah mulai letih,kadang ia merengek mintah
digendong dengan abinya,kadang ia merengek mintah pulang.mungkin putriku sudah
sangat letih.Ku berikan pengertian dengannya walau hatiku sedih melihatnya.
Ku harus tetap semangat,sebagaimana semangat yang
ditunjukkakan ibuku yang selalu setia mengiringiku berjalan dengan menggendong
putra kecilku yang masih berumur 3 bulan,pasca cesarku.Pedih luka tak lagi
kurasakan,dihatiku hanya terlintas kuharus menggapai cita-citaku di atas
sana.tebing tebing tinggi akhirnya dapat kutaklukkan.
dua jam sudah kujalani perjalanan penuh tantanga.Ku lihat
dari kejauhan sebatang pohon kelapa petanda pemukiman sudah dekat.Inikah Tempat
yang ku tuju?desa “Sinar Pagi” tempat SDN 180 Seluma yang akan menjadi tempat
ku mengabdikan diri.
Ya Allah benarkah ku sudah sampai ditempat yang ku
inginkan?Desa Sinar Pagi?semoga inilah jawaban yang ku nanti.Lelah letih sudah
hampir hilang saat kutelah menemukan tempat tugasku.Dari kejauhan kudengar
tangisan anak-anak desa Sinar Pagi,yang merindukan kedatangan seorang guru
untuk menemani mereka belajar di SD Negeri 180 Seluma.Aku istirahat untuk
sementara di rumah warga yang pertama ku
temukan.Setelah istirahat siangaku pergi ke pemandian umum,kulihat bendera
merah putih berkibar diujung lapangan dan tampak tulisan SDN 180 SELUMA.
Malam kembali tiba namun aku dan keluargaku belum
mendapatkan tempat tinggal karena tidak ada rumah dianas guru,untuk sementara
aku dan keluargaku diajak oleh salah seorang warga yang berbaik hati kebetulan
masih satu kampung dengan suamiku,sembari mencari rumah untuk tempat
tinggaldansetelahbeberaparumah warga serta polindes untuk ditempati tidak
membuahkan hasil akhirnyaakudansuamikumemutuskan untuk menempati gudang SDN
180. Aku dan keluargaku mulaimembersikangudangsekolah dan kami akhirnya tinggal
disana.
Di hari pertama mulai beraktifvitas seperti bias guru baru perkenalan diri dengan
muridnya,aku bersama seorang guru dari
padang pak Safriko yang juga ditugaskan di SDN sebagai guru garis depan
(GGD).Alangkah terkejutnnya hatiku melihat siswa siswiku yanghsnya berjumlah 8
orang.namun mengapa aku akan mengabdikan
ilmuku demi anak negeriku yang sangat menantikan sesosok guru yang mereka
rindukan.senyuman di pipi mereka membuatku makin semangat.Namun saat ku mulai
masuk kelas hatiku menjadi lebih terenyuh karena siswa-siswiku hampir 80% belum
bisa membaca dan mengenal angka dan huruf..Terselip dihati”inilah tugas
utamaku”meski bagaimana pun ku harus membantu mereka.Mereka adalah anak negeri
penerus bangsa di Sinar Pagi yang harus ku siapkan sematang-matangnya untuk
menyongsong masa depan yang mereka dambakan.
Ku nikmati semua perjalannan yang indah ini,kan
kujalani tugas muliaku demi mengedukasi anak negeri.semoga semua ini ku nikmati
dengan penuh berkah dari Allah.aaamiiin yarabbalalamin.
Tetaplah semangat wahai teman-temanku.inilah tugas
mulia kita.GGD II 2016 Pasti bisa....!sampai jumpa dilain cerita.Tunggu ya!!!